Natal kali ini
apa yah? No special. Nggak pernah ngira bakalan lewat seperti ini sebelumnya.
Natal yang biasanya identik dengan sukacita, kebersamaan, kehangatan. Justru
nggak aku rasain di natal ini. Tanpa mama, papa, adek-adek, dan abang. Rasanya
itu apa yah, hampa. Nggak ada gairah.Ya Tuhan, tragis kan~
Ntah kenapa
rasanya itu sepi. Rasanya kayak pengen cepat mengakhiri natal kali ini. Di saat
orang sedang berbahagia dengan orang tua, keluarga, kehangatan yang nggak bisa
dibayarkan dengan apapun, aku justru duduk manis sendiri di depan lepi
menyaksikan orang-orang silih berganti berhuru-hara, teriak sukacita, tertawa
di tengah gemilang natal ini. Merihan dan penuh kemewahan. Aku kangen saat
–saat itu bersama mereka yang kusayangi.
Tapi bagaimanapun,
aku bersyukur ya Tuhan, di detik-detik menyonsong natal ini, aku masih kau
dapati hidup dalam kelengakapan. Nafas kehidupan, dengan keluarga meskipun
mereka nggak secara langsung ada di sampingku detik ini, aku bersyukur :’)
untuk setiap pergumulan yang kau jawab, untuk setiap problem yang menjadi
pelajaran dan semakin menjadikanku dewasa baik secara karakter ataupun
bertindak.
Tuhan, terima
kasih karena Engaku telah menibakan ku pada natal yang kesekian-sekian ini.
Setiap kali natal tiba, aku selalu berharap bahwa akan ada keajaiban-keajaiban
baru. Untukku dan untuk orang-orang yang kusayangi. Aku berharap bisa
melewatinya dengan mereka semua. Tapi kalo memang tahun ini tidak bisa dengan
mereka juga nggak papa. Mengetahui mereka dalam keadaan teramat baik, aku sudah
sangat bersyukur, Bapa.
Aku terus berdoa
untuk mereka yang aku sayangi, khususnya mama, papa.
Bapa… jikalau
memang Engkau tidak ijinkan aku bertemu dengan mereka di natal ini, maka
ijinkan aku memintaMu, berikan mereka kebahagiaan, sukacita baru terutama saat
masa sulit seperti ini, untuk kesehatan mereka, dan umur panjang.
Untuk adek-adek
dan abangku, juga limpahkan sukacita baru dan berkat berkelimpahan. Serta
revolusi dalam karakter mereka. Biar semakin dewasa dan tampil menjadi teladan
dan berdampak baik di tengah lingkungan dimana mereka berada :’)
Bapa, jaga
mereka yang aku sayangi. Setidaknya mereka masih sehat-sehat, aku sangat
bahagia, aku bersyukur. Terima kasih Bapa…
Oh iya , di
natal ini juga akau bersyukur untuk kasihMu yang tanpa limitasi bagiku.
Natal bagiku
adalah saat perenungan akan kasih setia yang diberikan Tuhan Yesus dalam
kehidupan yang rela lahir untuk mati hanya untuk menyelamatkanku.
Dan dengan
segala sikap acuhku, ketidak setiaanku, suam-suam kukuku, pemberontakanku
kepadaMu, Enkau masih setia di sampingku. Membantuku melewati setiap masa. baik
masa sulit dan masa bahagia dalam hidupku.
Aku bersyukur
Bapa… untuk apapun
Meskipun banyak banget
pergumulan yang nggak terhitung khususnya dalam perakitan karakterku, Tuhan
selalu ada saat kapanpun aku butuhkan.
Dalam
keterpurukanku, kesedihanku, Tuhan… Engkau tidak pernah sekalipun melupakanKu.
Ketika dunia
memandangku bersalah, tidak menganggapku, menyepelekanku, tapi Tuhan, Bapa yang
setia. Dan selalu memelihara. Dan selalu besertaku di setiap detik. Di setiap
helaan nafasku.
Semoga dalam
keadaan nuansa natal yang berbeda seperti ini, aku tetap nggak kehilangan
esensi natal itu. Ajar aku Bapa untuk selalu bersyukur dan percaya bahwa setiap
rancangan yang Bapa lakukan dalam kehidupanku adalah baik.
Bapa…. Terima
kasih. Terima kasih untuk segalanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar